Penerimaan penghargaan dari Kemendiknas sebagai pelopor penyelenggaraan sekolah inklusi - -solorayaonline.com- - |
BOYOLALI--- Kabupaten Boyolali dicanangkan sebagai kabupaten Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional. Penandatanganan Komitmen Kabuoaten Boyolali sebagai Kota Penyelenggara Pendidikan Inklusif ditandatangani Bupati Boyolali Drs Seno Samodro dan Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementrian Pendidikan Nasiobal Dr Mudjito Ak Msi, Rabu (26/12) di Gedung Semar Resto.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementrian Pendidikan Nasiobal Dr Mudjito Ak Msi menegaskan, meski Kabupaten Boyolali pada urutan ke 3 di Tingkat Jawa Tengah, namun perkembangan dan perintisan sekolah bagi Anak Berkebutuhan Khusus /Inklusi di kabupaten Boyolali sudah dimulai dan dirinntis sejak tahun 2003 lalu.
Dalam perkembangan sekolah inklusi di Kota Susu Boyolali mengalami peningkatan yang cukup significan artinya hingga kini jumlah sekolah bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tersebut jumlahnya cukup banyak.
Saat ini jumlah sekolah inklusi di Kabupaten Boyolali sebanyak 80 sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan di kabupaten Boyolali. Bagi Anak Berkebutuhan Khusus tersebut terdiri 75 SD, 3 SMP, 1 SMA dan 1 SMK.
“Saya berterima kasih sekali kepada Bupati Boyolali yang berkomitmen untuk peningkatan sekolah bagi anak berkebutuhan Khusus mudah– mudahan komitmen Bupati Boyolali Bapak Senoi Samodro ini bisa diikuti Kabupaten lain di Indonesia,”‘ tegas Mudjito.
Sementara itu Bupati Boyolali Drs Seno Samodro menegaskan pendidkan Inklusif dimasudkan untuk meningkatkan kwalitas pendidikan bagi ABK agar tidak terjadi diskriminasi pendidikan. Dengan banyaknya sekolah Inklusi tersebut Anak Berkebutuhan Khusus bisa dilayani di sekolahan terdekat bersama sama teman lain seusianya.
Pencanangan Kabupaten Boyolali sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif diwarnai pentas seni dengan pertujukan wayang oleh Dalang Cilik, serta berbagai produk kerajinan yang dihasilkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus serta Seminar.
Saat ini Kabupaten Boyolali telah melayani ABK sebanyak 1228 anak. Jumlah sebanyak itu ditangani melalui 2 Jalur yakni Jalur Segregasi yaitu melalui pendidikan di SLB dengan jenis ketunaan : Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Daksa, dan Autis. Jalur yang kedua melalui jalur Pendidikan Inklusi dari Tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Pencanangan Boyolali sebagai Kabupaten Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus.
Sumber : http://www.jatengprov.go.id
Sumber : http://www.jatengprov.go.id
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !